Dalam kasus mendesak, pemegang kartu kredit sering menarik uang tunai. Fasilitas tersebut dapat dibangun oleh beberapa vendor yang menawarkan mesin electronic data capture (EDC). Saat Anda melakukan transaksi dengan beberapa merchant, sepertinya pengguna membeli sesuatu meskipun tidak menggunakan kartu kredit. Hal ini tidak direkomendasikan oleh Bank Indonesia. Tapi masih banyak orang yang melakukan ini. Lantas, mengapa sebenarnya pengguna kartu kredit terus menarik uang tunai? Inilah alasannya!
1. Tidak ada batasan atau batasan dalam trading.
Pada umumnya nominal penarikan tunai menggunakan kartu debit terbatas. Jika Anda melebihi batas penarikan, Anda tidak dapat lagi mengambil dana Anda. Apakah ini benar? Nah, hal ini tidak berlaku saat melakukan tarik tunai dengan kartu kredit. Pemilik bisa mendapatkan uang tak terbatas. Apakah Anda pikir itu akan menyenangkan? Padahal, uang yang diambil itu merupakan utang utang ke bank, lho.
2. Bunga lebih murah daripada tarik tunai di ATM.
Terlepas dari keseriusan uang kartu kredit, alasan lain banyak orang terus mengkritik adalah suku bunga rendah. Bahkan, tarik tunai ini lebih sedikit dibandingkan tarik tunai di ATM karena tercatat sebagai transaksi retail.
Saat ini, bunga transaksi retail menggunakan kartu kredit sekitar 2,25% per bulan. Sebaliknya, dalam hal penarikan tunai, bunganya adalah 2,95%. Maka tak heran jika tarik tunai sudah lebih menggiurkan dibandingkan tarik tunai langsung dari ATM.
3. Faktur Rendah
Alasan selanjutnya Anda masih membutuhkan tarik tunai kartu kredit adalah tagihan hemat uang Anda. Saat menarik uang tunai dengan kartu kredit, biaya biaya langsung dipotong dari jumlah nominal yang ditarik. Misalnya, jika Anda menarik uang tunai dan menerima 2 juta rupiah, Anda akan menerima 1,94 juta rupiah termasuk tingkat diskonto biaya penarikan.
4. Biaya penarikan rendah
Melakukan gesekan lebih menyenangkan daripada menguangkan karena biaya penarikan cenderung lebih rendah. Perbandingan: Ada biaya penarikan 4% untuk tarik tunai kartu kredit di ATM. Di sisi lain, dalam hal penarikan tunai, biaya penarikan hanya sekitar 2-3%. Sangat bagus, bukan?
5. Merasa punya banyak uang
Sapuan yang tidak memberlakukan pembatasan gesek membuat pengguna gila. Siapa yang tidak suka mengambil uang “pinjaman” secara tunai? Begitu pula dengan pemegang kartu kredit yang biasanya melakukan swipe. Padahal, deposito adalah uang pinjaman yang harus dilunasi setiap bulan.
Beberapa faktor yang disebutkan di atas jelas berisiko, namun karena itulah tarik tunai kartu kredit terus terjadi. Kenyamanan dan keuntungan menjadi faktor utama. Namun selain segala sesuatu yang tampak menguntungkan, ternyata dapat mengancam kesehatan finansial Anda.