Moda transportasi yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah LRT Jabodebek. LRT Jabodebek akan menerapkan sistem pembayaran non tunai untuk mendukung gerakan nasional non tunai.
Untuk menaiki LRT Jabodebek, pelanggan dapat menggunakan kartu transfer uang elektronik, kartu uang bank elektronik dan berbagai jenis dompet digital.
Joni Martinus, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero), mengatakan, “KAI akan menerapkan integrasi sistem ticketing yang komprehensif dimana semua kartu e-money, kartu e-money e-banking dan dompet digital yang ada dapat digunakan untuk naik. LRT Zavodevek.”
Kartu uang elektronik yang saat ini akan ditransfer adalah KAI Commuter Multi Trip Card (KMT). KMT dapat digunakan untuk naik KA di berbagai layanan grup KAI seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo dan KA Bandara Soekarno-Hatta.
Mulai akhir tahun 2021, KMT juga bisa digunakan untuk angkutan umum lainnya seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta dan bus Trans Jakarta.
Jika pelanggan menggunakan kartu e-money, alur LRT Jabodebek adalah pelanggan melakukan tap terlebih dahulu di stasiun keberangkatan untuk mengecek kartu, cek saldo dan mencatat data area perjalanan (time, gate ID, terminal ID). Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan melakukan check out dan saldo di kartu e-money otomatis terdebet.
Sedangkan ketika pelanggan membayar dompet digital, pelanggan mengklik untuk mengkonfirmasi pembayaran QR, memeriksa saldo, menarik saldo tarif terjauh, dan mengisi area data perjalanan (waktu, ID gerbang, ID stasiun). Setibanya di stasiun tujuan, pelanggan check out untuk membaca kode QR dan mengembalikan saldo jika ada.
Johnny mengatakan, “Kelebihan uang elektronik atau dompet elektronik sebagai alat pembayaran adalah praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi.” ujar Johnny.
LRT Jabodebek beroperasi di 18 stasiun: Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikasiunir I, Cikunir II. kami berdiri .
KAI memasang 14 gerbang putar dan 2 gerbang lebar untuk pelanggan difabel di setiap stasiun untuk layanan penyadapan light rail Javodevek. Khusus di Stasiun Halim, folding gate digunakan untuk kenyamanan pelanggan yang ingin menggunakan pesawat terbang.
Untuk mengisi saldo kartu uang elektronik, KAI memasang dua vending machine di setiap stasiun. KAI juga menawarkan dua perangkat point-of-sale yang digunakan petugas loket untuk menjual kartu e-money, yaitu layanan sistem tiket LRT Jabodebek menggunakan sistem tiket otomatis (AFC).
Sistem tiket AFC adalah sistem tiket otomatis yang dihitung berdasarkan seperangkat komponen sensor yang terintegrasi. Sistem AFC ini dapat mengakomodasi semua layanan tiket seperti penjualan, layanan tiket darurat, pembatalan, penalti, dan penambahan trek.
“Layanan LRT Jabodebek telah disesuaikan dengan era digitalisasi yang sangat penting. Kami ingin pelanggan kami mendapatkan kemudahan bertransaksi dan pengalaman transportasi umum yang menyenangkan.”
Hingga Mei 2022, progres LRT Jabodebek sudah 82,34%. LRT Jabodebek dijadwalkan meluncur pada 17 Agustus 2022 dan akan segera beroperasi komersial.